Jumat, 08 Februari 2013

bore up Mio harian

bore up Mio harian

alhamdulillah kali ini saya coba bikin artikel mengenai bore up mio harian…..mungkin bro/sis’t kebingungan ama motor mio nya yang pengen kenceng tapi bersahabat dengan bensin juga bikin mesinnya murmerceng…..
jika kita mau ubah motor mio standar menjadi motor yang cukup buat besut2an dijalan ato sekedar cuma pengen nambah tenaga aja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
- kita perlu tahu dulu hasil akhir dari motor yang sesuai dengan kemauan kita, apa hanya sekedar kenceng mengandalkan spek standar, apa bore up 130cc,bore up 150cc ato lebih malah….
- selain itu, kita perlu siapin budget yang sesuai dengan spek kita,jangan sampe overbudget karena nantinya motor malah setengah jadi, akhirnya ya pusing sendiri kan?
nah setelah kita pikir ke 2 hal itu, baru kita sentuh tuh mesin….hehehehe…..untuk  Bore Up mio harian….kita cukup hanya ganti seher dengan ukuran 54mm pake punya GL max NT, itu udah cukup buat dongkrak tenaga standar….namun botol seher perlu disesuaikan lagi biar masuk tuh seher 54mm ke motor mio…hehehehe
setelah itu, noken as pun perlu penyesuaian lagi…..ganti punya noken as aftermarket yang beredar dipasaran,contohnya ada CLD,Kawahara, dan lainnya….speknya harus sesuai. Menurut saya dengan penggantian ke 2 hal tersebut cukup buat dongkrak tenaga motor mio yang dirasa kurang pol buat di geber.
Weits, tunggu dulu, tidak hanya sampai segitu aja…..bagian CVT pun harus disesuaikan juga…..roller pun ikut kena imbasnya….ada baiknya roller CVT diganti dengan ukuran 9gr rata biar mantap tarikan bawahnya, lalu Per CVT diganti juga sesuai selera yang diinginkan, ada 2 tipe, Merah dan Kuning, tinggal sesuaikan saja…
Sedikit racun dari saya, kalo pengen enak ya di porting polish juga tuh lubang inlet ama outlet juga biar saluran masuk dan buang nya lebih lancar dan indah buat di gaspol…hahahahaha

Senin, 28 Januari 2013

TIPS SEDERHANA MEMODIFIKASI MOTOR AGAR LEBIH KENCANG

TIPS SEDERHANA MEMODIFIKASI MOTOR AGAR LEBIH KENCANG

Sekarang kemampuan untuk mengubah, menyetel atau mengeset motor bukan merupakan milik orang-orang di bengkel. Anda pun bisa mengulik motor standar Anda agar bisa jauh lebih kencang lajunya. Yang Anda perlukan hanyalah pemahaman-pemahaman dasar mengenai logika prinsip kerja mesin motor Anda, dan selanjutnya Anda bisa berkreasi secara mandiri. Simak tips berikut ini:
1. Piston. Untuk memodifikasi motor Anda agar menjadi lebih cepat lajunya, Anda harus mengurangi berat piston sehingga tenaga motor meningkat karena tenaga yang hilang untuk melawan berat piston. Untuk mengurangi berat piston, Anda bisa memotong bagian bawah dari piston, besarnya bagian yang dipotong tersebut sudah tertentu (pasti) dan tiap sepeda motor tidak sama.
2. Kepala Silinder. Dalam proses modifikasi motor Anda, kompresi ruang bahan bakar sangat menentukan tenaga yang dihasilkan. Prinsipnya, semakin tinggi kompresi bahan bakar semakin besar tenaga yang dihasilkan. Untuk mempertinggi kompresi ruang bakar dapat dilakukan dengan mengurangi volume ruang bakar. Pada sepeda motor umumnya, hal ini dilakukan dengan menggerinda kepala silinder sehingga ruang bakar berkurang dan kompresinya meningkat.
3. Lubang Pembilasan. Jumlah gas baru campuran bensin dan udara yang dimasukkan ke ruang bakar sangat menentukan ternaga motor yang dihasilkan. Semakin banyak gas yang dimasukkan berarti kepadatan gas semakin tinggi sehingga tekanan kompresi naik dan pembakaran lebih baik. Untuk mencapai hal itu, lubang pembilasan (pemasukkan) diperluas agar jumlah gas baru yang masuk lebih banyak. Perluasan lubang bilans tersebut harus tetap pada batas-bataa tertentu dan disertai pula modifikasi di bagian lain. JIka hal itu tidak dilakukan maka motor bukannya bertambah tenaganya, tapi justru menjadi rusak.
4. Sistem Kelistrikan. Tenaga listrik pada motor kebyakan 6 volt. Tagangan tersebut dapat diubah menjadi 12 volt dengan mengubah system kelistrikannya. Dengan tegangan 12 volt, lampu-lampu menjadi lebih terang, klakson menjadi lebih keras dan bunga api busi menjadi lebih besar.
5. Rocker Arm. Rocker arm atau lengan penumbuk katup juga berfungsi untuk meneruskan gerakan dari batang penekan (push rod) atau dari poros pam sehingga katup bisa membuka dan menutup. Rocker arm yang baik adalah yang ringan tapi kuat. Jika pemotongan rocker arm berlebihan akan mengakibatkan rocker arm menjadi mudah patah.
6. Roda Gigi. Modif motor dilakukan dengan tujuan agar kecepatan sepeda motor bertambah pada tenaga mesin yang sama, roda gigi belakang harus diganti dengan ukuran diameter yang lebih kecil, jika roda gigi diganti dengan yang lebih kecil tentu saja panjang ranta roda harus dikurangi dan disetel.


FENOMENA PEMBESARAN KAPASITAS MESIN

FENOMENA PEMBESARAN KAPASITAS MESIN
 
Tinggalkan Stroke Up!  
Fenomena baruOP tangkap dari beberapa event drag bike belakangan. Para mekanik drag bike ramai-ramai meninggalkan cara stroke up untuk membesarkan kapasitas mesin!

Apa hubungannya drag bike dengan dunia street performance? Tak bisa dipungkiri, para mekanik drag bike sebagian besar masih menerima garapan ngoprek mesin street performance alias korek harian.

Itulah kenapa fenomena yang terjadi di drag bike ini berhubungan erat dengan bahasan street performance. Dengan meninggalkan stroke up, berarti buat membengkakan cc mesin, bore up dijadikan satu-satunya cara.

Pertanyaannya, mengapa? Mengapa stroke up ditinggalkan?

Sebelum menjawab hal ini, sebagai ilustrasi, fenomena ini paling menonjol terlihat di kelas Skutik s/d 200cc! Ya, tak lain dan tak bukan karena basis mesin skutik yang digunakan standarnya berkapasitas di bawah 125cc. Makanya biar bisa bersaing ya harus kejar cc.

Dulu, cara yang ditempuh adalah mengawinkan metode bore up dan stroke up. Katanya sih stroke up dibutuhkan agar mesin makin bertorsi. Sedangkan bore up diterapkan sebagai kompensasi agar putaran mesin tetap bisa di atas standar.

Enaknya melakukan perkawinan stroke up dan bore up adalah ubahan stroke dan bore tak perlu ekstrem. Lagi pula tampaknya target mengejar mesin lebih bertorsi dan mampu berkitir ke rpm lebih tinggi berhasil. Asyiknya, hal ini disokong part pendukung, macam pin stroke up yang tersedia banyak di pasaran.

Namun berjalannya waktu tampaknya mengubah hal ini. Setidaknya kini, lebih banyak motor yang kencang tanpa melakukan stroke up pada mesinnya. Dan tak hanya sekadar kencang. Kini motor-motor drag bike yang menerapkan pakem ini jadi terkencang sekaligus pecahkan rekor best time 201 m.

Contoh termutakhir, ya Mio garapan Pele dari tim Pels UD Rizky. Lewat drag biker Adi S. Tuyul raih best time 8,316 detik! Atau tengok kelas baru kelas Bebek FFA s/d 200cc yang digelar di Yogya (4/10) lalu, pemenangnya Agung Unyil raih best time 8,4 detik. Dragsternya Jupiter tim Jepang Motor garapan Donny Aqwinu yang strokenya standar.

"Buat apa distroke, jika bore up saja sudah bisa mengejar cc?" ucap Pele. Perkataan itu menunjukkan kalau dia menghindari stroke up alias naik langkah. Salah satu alasannya adalah seperti yang dikatakan Winu, "Kalau ada bengkel bubut yang bisa menjamin hasil naik stroke-nya jika diukur centernya nol, baru aku mau."

Ya, center crankshaft alias as kruk rata-rata susah untuk jadi benar-benar nol. Dalam arti ketika diukur lewat dial angka simpangan setidaknya di bawah 0,10 mm.

Tentu banyak fakta lain yang bisa disingkap kenapa fenomena meninggalkan cara stroke up kini jadi pilihan banyak mekanik.

So, jika mekanik drag bike saja ramai-ramai meninggalkan cara stroke up, maka buat korek harian yang berarti lebih butuh ketahanan sebaiknya tinggalkan saja stroke up!

DRAG BIKE, Umur Minimal 13 tahun?

DRAG BIKE, Umur Minimal 13 tahun?
Masuknya kelas skutik dalam kurun waktu 2 tahun belakangan ini di drag bike membuat era baru pada balapan tersebut. Salah satu perubahan yang cukup besar adalah soal banyaknya joki-joki kecil nan mungil yang dipakai untuk memperkuat sebuah tim drag bike.
Tidak Tega

Alasannya cukup sederhana, dengan joki-joki bertubuh enteng plus motor berangka aluminium akan membuat skutik melesat cepat sampai garis finis. Tak ayal nama-nama seperti Hambali, Imam Ceper, M. Ramzi, Tony Cupank dan Hendra Kecil kerap mengisi podium kelas skutik.

Maraknya joki-joki mungil di Tanah Air sebenarnya juga imbas dari Thailand. Namun itu berangsur ditinggalkan, dengan alasan pemenang drag bike di sana akhirnya hanya didominasi 1 atau 2 orang saja.

Ketika drag bike semakin ramai, ada wacana bahwa balapan tersebut akan dimasukkan ke dalam kalender kejurnas PP IMI. Dengan wacana tersebut selain melanjutkan penerapan aturan bobot (110 kg untuk kelas sport dan 100 kg untuk bebek juga skutik), rencananya juga akan dimasukkan regulasi batasan umur joki drag bike.

“Kalau memang jadi masuk kalender kejurnas, kita akan coba merumuskan kembali aturan yang baku buat balapan tersebut. Salah satu aturan yang penting untuk diterapkan adalah soal batasan umur,” jelas Bambang Gunardi, biro olahraga PP IMI.

Rencananya joki-joki yang boleh ikut drag bike, umurnya dibatasi minimal 13 tahun. Hal tersebut tentunya berbeda dengan aturan balap road race kelas MP6, dimana umur pembalap hanya dibatasi maksimal 14 tahun.

Batasan umur perlu dilakukan, karena tingkat emosional anak-anak di bawah umur 13 tahun dinilai belum cukup untuk betot gas di drag bike. “Umur 10 tahun saja dan si anak sudah bisa naik motor sehari-hari, rasanya belum cukup umur buat jadi joki drag bike. Sebagai orang tua, juga enggak tega melihat anaknya yang masih belia mesti ikut balapan yang saat ini kompetisinya cukup bikin deg-degan,” aku Hendra Likun, orang tua joki drag Hendra dan Hendri Kecil.

Likun setuju dengan penetapan batas minimum untuk joki drag. Namun Bambang ‘Kapten’ Haribowo memilih untuk enggak setuju dengan aturan tersebut. “Drag bike merupakan balapan priofesional, kenapa mesti diatur-atur soal minimum umur jokinya. Kalau seperti itu, bisa-bisa balapan tersebut enggak akan berkembang,” kata pria yang duduk sebagai di biro olahraga IMI Jatim.

Hal senada juga dibilang pelaku drag bike seperti Denny Helen. Menurutnya di road race saja batasan umur pemulanya pakai ukuran maksimum 14 tahun sehingga banyak pembalap yang umurnya masih muda jadi ikutan. Enggak fair rasanya bila road race bisa diikuti pembalap muda, sementara drag bike enggak boleh.

Bila drag bike Tanah Air kiblatnya ke Thailand, maka aturan minimal umur enggak perlu diberlakukan. Pasalnya menurut Pop Taladnoi enggak ada aturan mengenai batasan umur di drag bike Thailand. “Aturan disini hanya berkutat pada bobot dan mesin saja. Drag bike salah satu olahraga otomotif yang dimininati kalangan bawah sampai atas. Bila digelontorkan regulasi minimum umur joki, dikhawatirkan akan membuat makin susah cari joki drag bike,” jelas pria yang jadi penasihat teknik tim TDR Racing saat berlaga di event drag bike Thailand.

Memang apa yang dikatakan Pop cukup beralasan. Pasalnya di Thailand enggak ada sistem join motor, jadi 1 joki untuk 1 motor. Sehingga dibutuhkan regenerasi joki yang cukup cepat. Pro kontra atas rencana pembelakuan sebuah aturan di balap nasional, sudah sering terjadi. Namun bila dilihat kebutuhannya, dengan diberlakukannya aturan minimum bobot oleh penyelenggara drag bike sudah bergeser keperluan untuk memiliki joki muda bertubuh enteng.

Lagian coba dilihat lagi, Hendra Kecil yang jadi buruan banyak orang buat jadi joki tim mereka umurnya sudah 13 tahun. Jadi seharusnya bukan sebuah masalah bila ada aturan minimal umur joki drag bike 13 tahun. Asal pemberlakukan aturannya disosialisasikan dan enggak dadakan.

TIPS BORE-UP LUMAYAN DENGAN MODAL IRIT

TIPS BORE-UP LUMAYAN DENGAN MODAL IRIT

Untuk harian,bore up nggak perlu beli yang racing-racingan. Asal tenaga naik, motor lumayan ngibrit dengan modal irit. Bagi, pengguna Yamaha Mio, silakan tiru cara ini.. Manfaatkan piston Suzuki Smash, naik bore jadi 53,5 mm. Biaya nggak banyak, tapi tenaga maksimal.
Aslinya kan bore x stroke Mio = 50 x 57,9 mm. Jadi, secara langsung, mengubah bore jadi 53,5 mm, kapasitas jadi naik lebih dari 120 cc,Tapi, tentu nggak langsung pasang. Pertama, musti gedein blok dengan bubut liner dulu agar piston 53,5 mm bisa masuk. Tidak perlu ganti boring, cukup dikorter.
Lalu, bubut lubang pin 1 mm. Karena, pin setang piston punya Mio kan 15 mm. Sementara, bawaan piston Smash punyalubang hanya 14 mm. “Jangan lupa minta juga ke tukang bubut untuk bikin got buat klip atau spi setang piston. Juga jangan lupa untuk minta agar tinggi piston disesuaikan. Aslinya, di piston Smash jarak dari ring ketiga ke pantat piston 31 mm. “Nah, papas bagian bawah sampai nyaris rata.
Jarak ke ring paling bawah jadinya hanya 22,5 mm. Enggak perlu utak-atik kepala piston atau dome, juga ubah kepala silinder. “Karena diameter dalam squish piston Smash sekitar 44,7 mm. Nah, di head asli Mio sampai 50 mm. Jadi mendem, deh. Enggak bakal nabrak
Sekarang ngomongin biaya? Piston Smash satu set berikut ring cuma di kisaran harga Rp 98 ribuan. Biaya bubut paling nggak sampai Rp 100 ribu. “Yang sudah jadi juga ada. ”Dibanderol Rp 300 ribu.


PERATURAN TENTANG TEKNIK MOTOR DRAG BIKE
Kendaraan yang diperbolehkan turut serta adalah semua sepeda motor yang diproduksi negara Asia, kecuali pada kelas Campuran.
Untuk semua kelas, ketentuan masalah teknik kendaraan yang boleh dirubah atau diganti adalah :
  1. Kapasitas mesin sesuai dengan kelasnya masing-masing.
  2. Pelek depan dan belakang diperbolehkan diganti dengan minimum 16 inci dan maksimum 19 inci dan merupakan pelek untuk sepeda motor.
  3. Ban bebas, baik slick maupun non slick. Akan tetapi harus mempunyai kedalaman minimal 2 mm dan merupakan ban untuk sepeda motor, dengan ukuran minimal 2.00.
  4. Ukuran-ukuran ban minimal 50/90 – 17 depan
  5. Ukuran-ukuran ban minimal 60/90 – 17 belakang
  6. Spatbord depan harus terpasang boleh dirubah/diganti.
  7. Rem depan dan belakang harus terpasang dan berfungsi sempurna.
  8. Rangka diperbolehkan dibor, dengan batasan minimal 10 cm dari sambungan rangka.
  9. Suspensi depan dan belakang boleh dirubah atau diganti, akan tetapi sistem suspensi depan harus merupakan jenis telescopic dengan hydroulic atau friction dumping dan tidak membahayakan peserta. Diperbolehkan memasang stabilisator.
  10. Suspensi depan mempunyai spasi gerak peredaman minimal 5 cm.
  11. Panjang atas sisa as suspensi depan tidak boleh menonjol lebih dari 5 cm di atas stang dan diberi tutup pengaman.
  12. Suspensi belakang boleh dirubah atau diganti dari suspensi ganda menjadi monoshock atau sebaliknya dari monoshock menjadi ganda.
  13. Tangki bahan bakar boleh dirubah atau diganti tetapi harus terpasang dengan kuat pada rangka dan bahan bakar tidak mudah tumpah, di mana pengganti tangki tidak boleh terbuat dari bahan plastik (tabung oli, jerigen dan lain-lain dilarang, kecuali bawaan dari pabrik) dan harus mempunyai katup/ kran pembuka dan penutup.
  14. Tangki bahan bakar tidak boleh merupakan bagian dari kerangka/frame kendaraan.
  15. Wajib memasang tombol cut off (pemutus arus) untuk mematikan mesin.
  16. Jok boleh dirubah atau diganti dan dirancang supaya pengendara aman dan nyaman duduk pada posisinya, harus terpasang kuat dengan ketebalan minimum 3 cm, serta harus mempunyai rangka tersendiri.
  17. Posisi pijakan kaki/footstep boleh dirubah atau diganti.
  18. Pipa knalpot boleh diganti, tetapi panjangnya ke belakang tidak melebihi ban belakang dan tidak mengenai pengendara, tangki bahan bakar atau ban.
  19. Ujung stang/handlebar harus tertutup karet, sedangkan ujung batang handle rem dan kopling harus bundar, tidak boleh lancip dan runcing.
  20. Diperbolehkan untuk melakukan modifikasi/perubahan untuk seluruh bagian dalam mesin dan perseneling (gear box).
  21. Stang stir (pengemudi )boleh dirubah pakai system stang jepit.
  22. Kedudukan tempat pijak (footstep) boleh dirubah/dipindahkan kedudukannya .
  23. Wajib membuat papan nomor untuk didepan motor boleh rata atau melengkung.
  24. Berat kendaraan + pembalap sesuai dengan kelas-nya:
    Berat Kering (Tanpa bahan bakar)
    1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 125 kg.
    2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 125 Kg.
    4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 115 Kg.
Balast atau pemberat harus berupa lempengan timah yang terikat dengan sempurna pada rangka tengah motor
  1. Karburator bebas.
  2. System pengapian bebas


SPESIKASI GERBANG START DAN LAMPU START
  1. Lampu berada ditengah lintasan berjarak 3-4 meter dari garis/gerbang start dengan ketinggian 2–2,5 meter dari permukaan lintasan.
  2. Garis start berupa 2 garis lurus sejajar melintang dilintasan dengan jarak 50 cm pada saat peserta melakukan start roda depan berada diantara 2 garis tersebut dalam keadaan diam/statis.
  3. Sensor jump start sejajar dengan garis luar (pasal 8.2)
  4. Start dilakukan pada saat lampu merah padam (apabila mengunakan lampu merah) atau pada saat lampu hijau menyala (apabila mengunakan
    system Chrismas Tree).