Senin, 28 Januari 2013

Motor

Motor
banyak pemilik kendaraan tak pernah puas akan kecepatan yang dicapai kendaraanya masing-masing, punya motor 100cc pengen di naikin jadi 150cc, punya 150cc pengen dikorek sampe 200cc dan dari 200cc pengen di up lagi jadi 250cc. memang manusia tidak pernah puas, buat apa sih korek-korek mesin ?

ada yang beralasan untuk balapan, untuk balapan sih maklum, butuh speed tapi yang lucunya lagi banyak para penikmat korekan itu hanya sebatas penggunaannya untuk keseharian, naik motor pulang pergi kekantor. banyak kejadian kecelakaan di Indonesia disebabkan pemilik kendaraan tidak mampu mengendalikan kecepatan motornya, buat apa motor ber cc besar kalau ngerem saja tidak mampu, permasalahan skill memang selalu dijadikan kunci utama menggunakan kendaraan. kalau cuma buat keseharian mending dibuat standar pabrik saja, selain irit, uang gajipun tidak cepat habis. di ibukota seperti jakarta pun kecepatan 100km/jam jarang bisa diraih, maksimal juga hanya sebatas 60km/jam. kenceng-kenceng mau kemana sih bang ?

saya juga gerah melihat para penggila turing mengorek kendaraannya, gak efesien bro. boros bensin dan buat apa kenceng-kenceng toh gak bakal bisa nyampe sesuai waktu juga. saya punya pengalaman dari temen juga, dia penggila kecepatan tapi gak suka balapan layaknya road race atau balapan liar, hobinya ngebut dijalanan. suka jelekin motor saya yang masih standar tapi saya gak sedih karena saya menggunakan akal sehat. tak lama kemudian diapun stress karena mesin motornya jebol, niscaya biaya perbaikannya bakal melebihi uang yang ia keluarkan ketika mengorek mesin. motornya ngebul kecepatannya pun tidak lebih baik dari motor cina, kalau sudah turun mesin begitu sudah susah lagi.

kecepatan, gak perlu kita capai begitu cepat, kalau cara naik motor kita benar, saya jamin lancar-lancar saja dijalan. semakin sering motor dibawa kencang semakin cepat pula motor menjadi tua mesinnya. saya pernah coba riset hasil motor bebek saya, rupanya dengan perlakuan standar anjuran pabrikan, ini motor masih bisa ngacir walau umurnya sudah 5 tahun lebih tapi memang topspeednya sudah menurun karena belum turun mesin. jangan melakukan hal tanpa akal sehat, cepat sampai bukan harus wajib ngorek mesin. positif thinking and keep safety
.

efek jelek korek mesin :
1. boros uang dan bahan bakar
2. umur motor jadi lebih singkat
3. garansi pembelian hilang
4. harga jual tidak bagus
5. susah untuk menjadikannya standar


0 komentar:

Posting Komentar