Senin, 28 Januari 2013

APA ITU CDI PADA SEPEDA MOTOR ?

APA ITU CDI PADA SEPEDA MOTOR ?
Tema pelajaran otomotif kali ini akan membahas mengenai CDI pada sepeda motor . Pasti masih sedikit dari Anda yang mengetahui tentang CDI sepeda motor , atau mungkin hanya mengetahui CDI sepeda motor ya untuk sistem pengapian sepeda motor . Dan pastinya Anda juga sering mendengar CDI Racing untuk sepeda motor , agar sepeda motor kita tambah kencang larinya . Banyak yang menawarkan CDI racing dengan berbagai macam merk yang ada di pasaran .Sebenarnya apa kalian benar – benar tau mengenai CDI pada sepeda motor ? Jangan sampai Anda asal – asalan dalam membeli CDI Racing sepeda motor ! Jangan – jangan hanya dengan bujuk rayu dari teman Anda yang telah memakai CDI tersebut , Anda jadi ikut – ikutan beli CDI Racing tersebut . Sementara Anda yakin sepeda motor Anda bertambah kencang dengan CDI Racing tersebut , tetapi kenyataannya – hanya perasaan Anda saja sepeda motor Anda bertambah kencang , tapi kenyataannya tidak ada sama sekali perubahan . Karena untuk cepat tidaknya sepeda motor Anda berlari  ditentukan oleh banyak faktor , memang CDI sangat menentukan juga , tapi itu masih terkait dengan sistem lain pada sepeda motor Anda . Karena percuma saja CDI Anda bagus tapi tak didukung dengan karateristik mesin sepeda motor Anda yang sesuai dengan cara kerja dari CDI Racing tersebut .
Sebaiknya Anda tau dulu mengenai CDI pada sepeda motor . Apa sih sebenarnya CDI pada sepeda motor ?
Dulu Anda sering mendengar yang namanya platina , platina sekarang digantikan oleh CDI  . Sebenarnya platina itu lebih baik daripada CDI , kenapa ? Karena pengapian untuk busi yang memakai platina lebih besar . Tapi pengapian platina ini tidak kuat pada rpm – rpm yang lebih tinggi , atau kemampaun pengapiannya akan menurun jika rpm mesin semakin tinggi dan pemakain platina yang sudah  telah terlalu lama . Seperti Anda ketahui bahwa pengapian platina terbuat dari plat yang kerjanya membuka dan menutup , serta dilengkapi dengan per plat dari logam juga . Sebagaimana kita ketahui bahwa logam akan  kehilangan elastisitasnya dan kekuatannya . Misalkan sepeda motor Anda melaju dengan kecepatan mesin mencapai 12.000 rpm , ini berarti gas anda kurang lebih sampai mentok . Jika 12.000 rpm maka platina Anda akan membuka / menutup sebanyak 6000 kali setiap menitnya . Bayangkan 6000 kali setiap menitnya ! Bagaimana jika Anda berjalan selama 1 jam , berarti platina Anda membuka /menutup sebanyak 360.000 kali selama 1 jam . Bayangkan apa yang terjadi dengan logam dari platina dan per plat platina tersebut ? Coba Anda bayangkan !
Berdasarkan kelemahan platina tersebut , maka diciptakan CDI . Semua pengaturan waktu pengapian dikontrol secara elekronik . Dan bagi komponen – komponen elektronik hal ini bukan suatu masalah untuk melakukan pekerjaan sebagai platina tersebut . Istilahnya daya tahan komponen – komponen elektronik untuk melakukan kerja seperti itu memang sudah kerjaannya … ya kurang lebih seperti itu artinya . He he he .. Tapi ada satu kelemahan dari CDI ini yaitu CDI tidak mampu melakukan pekerjaan “membuka dan menutup ” secara baik . Akibatnya pengapian pada busi menjadi kecil , dibanding jika menggunakan platina . Gampangnya , CDI kurang profesional dalam melakukan pekerjaan membuka dan menutup pada pengapian sepeda motor  . Maka daripada itu sekarang bermunculan CDI – CDI Racing untuk sepeda motor , dalam rangka memperbaiki kinerja CDI .
Seperti telah saya ungkapkan di atas bahwa tidak semua karakter mesin sepeda motor sama , makanya sebelum Anda membeli pastikan dahulu apakah karakter dari CDI racing tersebut memang menunjang untuk kemampuaan mesin Anda . Jangan sampai sepeda motor Anda bertambah kencang , tapi sebulan kemudian turun mesin karena mesin menjadi terlalu panas . Kenapa terlalu panas ? Karena pengapian Anda besar , maka hasil pembakaran menjadi sangat – sangat sempurna dan besar sekali , tapi logam blok mesin , piston , dan komponen – komponen mesin lainnya tak kuat pada suhu mesin itu – akibatnya terjadi pemuaiaan yang berlebihan pada komponen – komponen mesin tersebut .
Saya tidak menyangkal bahwa CDI racing memang mampu mempercepat kemampuan sepeda motor Anda , tapi perhatikan juga kemampuan dan ketahanan dari komponen – komponen mesin yang lainnya . Jadi sebelum membeli CDI Racing sepeda motor , tanya terlebih dulu dengan detail dan cari informasi dulu sebanyak – banyaknya – apakah CDI Racing itu cocok untuk karakter mesin sepeda motor Anda .
korek motor tidak bisa lepas dari pengapian,Setelah sebelumnya melakukan tes optimalisasi bahan bakar dengan berbagai macam produk pengirit bahan bakar yang di rancang oleh Hendry Martin, ST. Kali ini Otonetters, komunitas member di Forum OTOMOTIFNET.COM kembali mengibarkan bendera Otoneters Indepnedent Tester dengan melakukan pengetesan CDI programmable untuk Honda Supra X125.
Sekaligus dipilih 4 merek dalam pengetesan ini yaitu BRT, Rextor, XP202 dan Cheetah Power. Syaratnya harga jual masing-masing CDI yang diiukutkan dalam komparasi ini harus tidak lebih Rp 500 ribu. Harga ini paling ideal untuk kebutuhan korek harian atau sekedar plug & play pada motor dengan spek standar.
Pengetesan CDI berlangsung cukup panjang dari akhir Februari hingga awal April ini. Panjangnya waktu disebabkan ada empat variable pengetesan yang dites secara terpisah. Yaitu, peak rpm untuk mencari siapa yang punya limiter paling tinggi. Kemudian ada tes akselerasi dengan menggunakan alat ukur Racelogic.
Dilanjutkan dengan melakukan tes konsumsi bahan bakar dan terakhir tes power dan torsi dengan dyno tes. Tujuan pengetesan ini dalam beberapa tahapan terpisah, bukan untuk mencari siapa yang terbaik diantara keempat CDI tersebut. Tapi lebih berfungsi untuk memetakan mana yang terbaik sesuai kebutuhan konsumen. Mengingat tiap CDI memiliki karakter yang berbeda satu sama lain.
Motivasi konsumen dalam memilih CDI pun berbeda-beda. Ada yang mengganti CDI sekedar karena mencari tenaga besar tapi ada juga yang hanya ingin akselerasi motornya makin ngacir atau malah ingin konsumsi bahan bakarnya semakin irit. So, mari ikuti ringkasan dari empat proses pengetesan ini.
Pengetesan ini dilakukan pada sebuah Honda Supra X125 pinjaman dari PT Astra Honda Motor (AHM) dalam kondisi benar-benar baru dan standar tanpa ubahan apapun. Juga dipilih tiga tester untuk menjalani semua rangkaian pengetesan. Dua dari member Forum OTOMOTIFNET.com (Bintang Pradipta dan Spidlova) dan satu wakil dari redaksi OTOMOTIFNET.com (Popo).
Dalam keseluruhan pengetesan ini digunakan kurva yang telah direkomendasikan oleh masing-masing produsen CDI. BRT meminta klik kurvanya disetting di posisi angka 8 yang artinya timing pengapian di atur pada 35 derajat sebelum titik mati atas. Rextor memilih kurva ditaruh di posisi angka 0. Sedang Cheetah Power menyarankan untuk menggunakan kurva pertama. Dan XP202 karena tidak memiliki pilihan kurva maka langsung colok.